DEWARTA.COM TANJAB BARAT – Ribuan pelanggan PDAM Tirta Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, terpaksa mengelus dada menahan emosi. Karena air dari pipa PDAM Tirta Pengabuan berhenti mengalir, sejak Senin siang (12/05/25).
Dari informasi yang dihimpun penyebab macetnya aliran air PDAM, karena pipa PDAM jalur 6 pecah setelah dihantam alat berat.
Alat berat pengerjaan drainase dengan pagu anggaran sebesar Rp12 miliar oleh CV Keina Karya Utama di Jalan Sri Soedewi atau Jalur Dua Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Pekerja proyek mengakui jika pipa PDAM Tirta Pengabuan pecah akibat alat berat.
Uda salah satu mandor pekerjaan saat dikonfirmasi wartawan, mengatakan jika pipa PDAM Tirta Pengabuan pecah pada Senin (12/5/2025) di pipa 6 tempatnya di depan pintu keluar DPRD Tanjabbar terjaid pada pukul 11.30 wib saat itu.
“Iya, benar kena alat berat pipa 6 yang pecah,” katanya.
Dia menyebut jika pekerja itu milik Penghai dengan CV yang mengajarkan CV Keina Karya Utama. Ia juga menyebutkan pekerjaan akan terus berjalan hingga selesai. “Nanti ke sana terus,” katanya.
Ditanya pekerjaan ini milik siapa? Ia menjawab jika pekerjaan itu milik Peng Hai. Ia juga mengaku selalu koordinasi dengan pihak PDAM Tirta Pengabuan dalam melakukan penggalian drainase di Jalur Dua tersebut.
“Punya Bos Penghai ini, biasanya orang PDAM ada ngarahin agar tidak kena pipa,” ucapnya.
Pecahnya Pipa PDAM Tirta Pengabuan ini sudah beberapa kali akibat alat berat yang ada di lokasi penggalian drainase tersebut.
Akibatnya, air PDAM Tirta Pengabuan mati dan tidak mengalir. Para pelanggan pun mengeluh akibat kejadian itu sebab air tidak mengalir dan tanpa kompensasi sebagai ganti rugi sebagaimana Undang Undang konsumen. (eng)