DEWARTA.COM – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi gelar High Level Meeting (HLM) TPID Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kegiatan yang diselenggarakan di Pola Utama tersebut dibuka langsung oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, Senin (11/9/23).
Bupati menyambut baik digelarnya rakor ini, sebab menurut Bupati kegiatan ini memiliki makna strategis, dalam mewujudkan sinergi dan komitmen bersama guna menjaga tingkat inflasi. Sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Bupati meminta, TPID Kabupaten Tanjung Jabung Barat, untuk bersungguh – sungguh menunjukkan kerjasama, kerja keras serta komitmen sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, dengan membangun langkah-langkah strategis, dalam memetakan setiap persoalan yang ada saat ini, meliputi harga, pasokan, distribusi dan koordinasi akan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk kelangkaan dan tingginya harga sembako yang sedang menjadi pembicaraan hangat masyarakat saat ini.
Dikatakan Bupati, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pokok perlu menjadi perhatikan bersama, agar tidak memicu masalah yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di tengah meningkatnya permintaan, sehingga kedepannya, tidak terjadi kepanikan dimasyarakat dan situasi didaerah selalu kondusif.
Melalui kegiatan tersebut, Bupati berharap seluruh hasil rakor hari ini dapat segera ditindaklanjuti dan menjadi komitmen bersama terhadap penyelesaian penanganan Inflasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Tahun 2023.
“Ini sebagai wujud nyata dan kepedulian kita bersama terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat, karena inflasi berkaitan langsung dengan daya beli dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Anwar Sadat.
Sementara itu Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Hermanto menyampaikanmelalui High Level Meeting, BI juga mengupayakan penguatan koordinasi dan komunikasi melalui rakor pengendalian inflasi, capacity building TPID, edukasi inflasi dan penggunaan produk pangan olahan.
Bank Indosesia Provinsi Jambi merekomendasikan upaya pengendalian sesuai dengan koridor 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif. Mendorong hilirisasi produk komoditas pangan strategis untuk meningkatkan nilai tambah, menjamin kepastian serapan hasil panen, menjamin ketersediaan pasokan, dan meminimalisir risiko fluktuasi harga.
Kegiatan tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab antara Kepala OPD dengan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Turut hadir, Sekretaris Daerah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, Perwakilan Kejaksaan, dan Bulog. (mas)