DEWARTA.COM – Prihatin dengan kondisi pekerjaan pengaspalan jalan di SP1 dan SP2 Desa Lampisi, Renah Mendaluh, Tanjab Barat.
Pengaspalan jalan yang menelan anggaran APBD 2024 sebesar Rp 21 Miliar tersebut kini dalam kondisi retak.
Ketua Komisi III DPRD Tanjab Barat, Albert Chaniago, pertanyakan kualitas pengaspalan jalan yang banyak dilintasi kendaraan roda empat dan roda dua tersebut yang kini mulai retak terbelah.
“Kita minta pihak rekanan segera perbaiki,” kata Albert kepada awak media, Selasa (10/12/24).
“Kita berharap jalan yang dibuat itu dari segi Kualitas dan kuantitas harus sudah teruji,” tegasnya.
Padahal, menurut warga proyek peningkatan jalan di wilayah tersebut baru saja selesai dikerjakan melalui sumber dana APBD Tanjab Barat 2024.
Warga juga menyayangkan proyek dengan nilai puluhan milyar rupiah tersebut sudah terjadi kerusakan dibeberapa titik pekerjaan.
“Ini kan proyek tahun ini pak, baru saja ini selesai dikerjakan tapi sudah ada yang rusak, ” keluh warga.
Warga juga meminta dinas terkait untuk lakukan kroscek langsung terkait hasil pekerjaan peningkatan jalan dari SP1 menuju SP 2 Lampisi.
“Kita minta dinas terkait kroscek pekerjaan ini, jangan hanya menerima laporan dari kontraktor saja,” ujar warga.
Dari data yang berhasil dihimpun, peningkatan jalan dari SP1 menuju SP2 Lampisi, Kecamatan Renah Mendaluh dikerjakan oleh PT. Hanro dengan alokasi dana APBD Tanjab Barat sebesar 2024 kurang lebih sebesar 21 milyar.
Terpisah, Kepala dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat, Apri Dasman saat dikonfirmasi awak media, berjanji akan segera kroscek kelokasi terkait proyek yang dikeluhkan warga tersebut.
“Besok kita akan kroscek ke lokasi, serta meminta pihak PT Hanro untuk lakukan perbaikan pada titik pekerjaan yang rusak,” kata Apri.
Sayangnya, pihak PT Hanro selaku pelaksana pekerjaan belum berhasil dimintai keterangan terkait buruknya kualitas pekerjaan pengaspalan di SP1 menuju jalan sp 2 Lampisi kecamatan Renah Mendaluh
Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan terkait proyek pengaspalan tersebut dari pihak kontraktor baik secara langsung maupun via sambungan telepon seluler. (tim)