DEWARTA.COM – Suasana duka terlihat selama proses pemakaman dan sholat jenazah Tuan Guru KH. Abdullah Bin Syekh Abdul Wahab (82) di Masjid Agung Al Istiqomah Kualatungkal, Tanjab Barat, Sabtu (26/12/20).
Selain dihadiri pihak keluarga dan para murid, para alim ulama turut hadir Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro dan Dandim 0419 Tanjab Letkol Inf. Erwan Susanto.
KH Abdullah yang akrab disapa Abah Dulah lahir di Mekkah, 5 Juli 1938, memiliki 10 orang anak dan 40 orang cucu.
“Jika ada kesalahan dari almarhum abah kami Abah Dulah, saya mewakili pihak keluarga sebagai ahli waris mohon maaf, jika ada sikap, perbuatan dan candaan abah kami yang dirasa menyinggung karena abah kami selama bergaul memang kadang suka bercanda,” ucap M Natsir putra bungsu KH Abdullah, Sabtu (26/12/20).
“Kebetulan saat Abah menghembuskan napas terakhir saya berada di samping Abah dan terlihat abah tersenyum kepada kami,” ungkap M Natsir.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro bersama Dandim Letkol Inf Erwan Susanto mengaku punya kenangan spesial dengan Almarhum Abah Dulah.
“Saat sowan ke beliau (Abah Dulah). Dengan keikhlasan beliau kami diberikan peci dan tasbih. Ini kami jadikan motivasi bagi kami memberikan dakwah di bidang kami TNI dan Polri,” ujar Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro.
Keponakan Abah Dulah, Ustadz Anwar Sadat (UAS), Bupati Tanjab Barat terpilih periode 2021 – 2024 mengatakan, ia merasa sangat kehilangan seorang paman yang sangat baik, dan humoris.
“Hari ini telah berpulang ke rahmatullah adik ayah kami atau paman kami KH Abdullah bin Syekh Abdul Wahab. Sebagai keponakan beliau, kami merasa sangat kehilangan. Karena bagi kami beliau adalah paman sekaligus ayah kami yang baik, suka bercanda, humoris dan selalu menunjukkan keceriaan, kegembiraan kepada kami. Meskipun beliau dalam kondisi sakit sekalipun,” ungkap UAS.
“Beliau sangat mengayomi, mendidik, menasehati dan membimbing kami ini yang membuat kami merasa sangat kehilangan,” pungkasnya. (*)