DEWARTA.COM – Upaya penyelundupan baby lobster melalui perairan Kualatungkal senilai Rp 7,5 Miliar berhasil digagalkan jajaran polres Tanjab Barat, tim gabungan Satreskrim dan Satpolair serta Satintelkam Polres Tanjab Barat. Benih lobster tersebut rencananya akan dijual ke Singapura.
Kapolres Tanjab Barat AKBP Padli, SH, SIK, MH membeberkan, 6 tersangka berinisial AS (42) asal Bandar Lampung, D (37) asal Bandar Lampung, W (23) asal Kaur Bengkulu, A (60) asal Tanah Merah Inhil, J (26) Asal OKU Selatan Sumsel, TS (34) Sumedang Jabar, dan 50.000 Baby Lobster jenis Mutiara dan Pasir sarta barang bukti lainnya pada Hari Rabu 12 Juli 2023 sekira pukul 17.00 WIB di RT. 03 dengan TKP di Blok N Dusun Terjun Jaya, Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara tepatnya dan Simpang Betara, Tanjab Barat.
“Selain tersangka juga berhasil diamankan Barang Bukti berupa Baby Lobster, Tabung Oksigen, 1 unit Mobil Toyota Avanza Nopol B 1537 KII dan barang bukti lainnya,” terang Kapolres Tanjab Barat, AKBP Padli, SH, SIK, MH saat menggelar konferensi pers di Mapolres Tanjab Barat, Rabu (9/8/23).
Kapolres menjelaskan, pelaku mengambil benih lobster dari Padang Guci Kabupaten KAUR Provinsi Bengkulu untuk dibawa ke Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat untuk penyegaran selanjutnya dibawah ke Perairan Kepri untuk diselundupkan ke Singapura.
“Untuk baby lobster sendiri, Polres Tanjab Barat bersama Instansi terkait telah melepaskan kembali benih lobster tersebut ke sekitar Pulau Alang Tiga,” jelas Kapolres.
Atas perbuatannya para pelaku ke 6 pelaku dijerat dengan Pasal 27 angka 26 UU No 6 Tahun 2023 dengan ancaman penjara paling lama 8 Tahun dengan denda paling banyak 1,5 Milyar. Pasal 88 jo Pasal 16 ayat 1 dengan ancaman penjara paling lama 6 Tahun denda paling banyak 1,5 Milyar,” tegas Kapolres Tanjab Barat. (eng)