DEWARTA.COM – Dari tiga pasang kandidat bupati dan wakil bupati Tanjab Barat, Nomor Urut 1 Mulyani – Amin (MULIA), Nomor Urut 2 KH Anwar Sadat (ANSHAR), dan Nomor Urut 3 Muklis – Supardi (BEDA).
Pengamat perpolitikan di Pilkada Tanjab Barat 2020, Luthfi mengatakan bahwa dengan mengamati dinamika perkembangan politik yang sedang berlangsung, kata Luthfi, Paslon Nomor Urut 2 Anwar Sadat-Hairan digembar-gemborkan sejumlah pihak sebagai kandidat pada posisi terakhir dalam memperoleh dukungan. Sebaliknya 2 Paslon rival diidentikan berada pada level bersaing ketat.
Namun berbagai manuver dalam bentuk media sosial tersebut kata Lutfhi justru berbanding terbalik dengan fakta di lapangan.
Dalam masa-masa kampanye ini justru paslon Ustad KH Anwar Sadat-Hairan (ANSHAR) yang kian hangat diperbincangkan bahkan menjadi pasangan yang ditakuti pesaing atau rival politiknya.
Luthfi berasumsi jika intrik politik seperti serangan di medsos hanya manuver untuk mendownkan simpatisan paslon 02 dan itu biasa dikala Pilkada.
“Bila kita mau jujur UAS-Hairan ini adalah pasangan paling ditakuti rival,” kata Lutfi kepada awak media, Senin (16/11/20).
Dia berujar Elektabilitas Ustadz KH Anwar Sadat (UAS) tinggi bukan hanya cerita warung kopi atau isapan jempol belaka.
“Tapi memang UAS memiliki militan yang sangat kuat tersebar di seluruh wilayah Dapil, sukar memang mempengaruhi militan,” tambahnya.
Pergerakan UAS-Hairan juga terbilang paling kompak, mulai paslon sendiri (UAS-Hairan) partai pengusung, Tim dan Relawan.
Ditambah lagi gerakan istri UAS Hj. Fadhillah yang setiap saat bersosialisai ke masyarakat khusunya perempuan.
“Masyarakat mengakui itu, hanya dia istri calon Bupati yang paling aktif turun ke masyarakat khusunya kalangan kaum perempuan,” katanya.
Sebenarnya, lanjut Pria yang pernah berprofesi wartawan ini masyarakat sudah cerdas bahwa isu yang digiring lawan adalah propaganda yang tidak obyektif, dan sudah bisa dibaca figur siapa yang merasa ketakutan dengan majunya UAS bergandeng Hairan perwakilan milenial.
“Masyarakat di era teknologi hari ini, sangat tidak mudah dengan adanya propaganga politik. Cara tersebut tidak akan mampu menggeser pilihan politik rakyat yang sudah memutuskan untuk mendukung UAS,” tegasnya.
Nah, buktinya UAS sendiri bahkan Tim Pemenangannya soal serangan-serangan di media sosial seperti itu meresponnya dengan santai.
Mereka tidak terlalu mempersoalkan manuver pihak lain, tentu UAS berpikir menghabiskan energi jika merespon hal-hal yang tak ada manfaatnya.
“Mereka tetap fokus saja pada upaya pemenangan. Karena menerurut saya UAS-Hairan yakin masyarakat juga tidak goyah dengan isu-isu begituan,” pungkasnya. (tim)