DEWARTA.COM – KARAKTER yang kuat menjadi nilai lebih pada sosok H Muklis di mata sejawat, rekan kerja, dan bawahannya.
Muklis sebagai sosok pimpinan di mata bawahannya merupakan sosok yang mengagumkan, dia bisa menjadi partner kerja yang baik, sebagai sosok pemimpin yang mengayomi, namun bisa juga sekaligus menjadi teman, bahkan sahabat.
“Dalam diri beliau semua hal itu ada Memang dalam memilih pemimpin ideal bisa dikatakan susah-susah gampang, yang sulit adalah diamanahi oleh sosok yang kita banggakan, yang paling tersulit adalah menerima keputusan terbaik dari sosok pemimpin yang memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan organisasi yang dicintai,” ungkap pegawai Kementerian Desa, Yudha Afrianka, Jumat (4/9/20).
Sosok Bapak Muklis, kata Yudha, telah memberikan pedoman yang tepat tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu. Tidak bisa dipungkiri sosok Bapak mempunyai 3 sikap yang seharusnya saya contoh pertama selalu memberikan contoh baik dihadapan kita, baik kepada staf, teman, pimpinan maupun masyarakat. Kedua selalu membangunkan semangat kerja.
Sosok Bapak selalu bisa menjadi motor penggerak dan pemompa semangat kerja. Bisa merasakan apa yang menjadi kesulitan staf dan teman, bisa dilihat dari kebiasaannya yang bisa membaur dengan semua orang tidak terlihat sedikitpun dari gerak geriknya bahwa Bapak adalah sosok ekslusif yang menciptakan sekat penghalang anatara dirinya dengan yang lain terkadang dialog dan candaanya merendah mungkin itu salah satu kepandaian seorang pemimpin yang bisa membaca situasi atau memahami psikologi orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.
Dan yang ketiga walaupun keberadaanya di belakang tetapi selalu memberikan dorongan. Terkadang seorang pemimpin tidak selalu harus menampakan dirinya. Ada kondisi dimana ia harus mendorong orang lain agar bisa berjalan sendiri, mampu meyakinkan orang lain untuk bergerak dengan keyakinan dan melangkah secara pasti menuju capaian hidup yang luar biasa. Sosok Bapak lah yang bisa menciptakan iklim kondusif, penuh optimisme dan semangat.
“Perpisahan membentang menyisakan kesedihan di dalam dada, keputusan Bapak sangatlah mulia, Saya mengerti setiap orang pantas untuk mengambil jalan bahagianya. Dengan bekal pengalaman Bapak yang selalu menjadi motivasi untuk kita khususnya kepada saya adalah dasar untuk memilih pilihan itu dan dasar untuk menjadi seorang pimimpin,” ucap Yudha dengan mata berkaca-kaca.
“Melihat kemampuan pak Muklis sebagai seorang pemimpin, saya percaya tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah sudah berkehendak semoga segala pilihan membuahkan keberkahan. Bapak adalah orang yang mempunyai keahlian, mempunyai sifat amanah, berakhlak mulia, rendah hati, santun, bersahaja, berani mengambil resiko atas kebijakan yang diambil dan yang terakhir adalah orang yang mampu menjaga persatuan, menghormati perbedaan. Sukses selalu pak, semoga allah mengamanahkan bapak terpilih menjadi Bupati Tanjung Jabung Barat. Amiin,” ucap Yudha.
Tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan pegawai kemendes, Yudha Afrianka, semasa menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjabbar, Muklis pun dikenal sebagai sosok yang bukan hanya supel, amanah, dan cerdas namun ia juga dikenal sebagai sosok yang jujur dalam bekerja.
“Saya ingat sewaktu beliau jadi Sekda dulu, jika ada sesuatu yang dinilainya bukan hak beliau, maka akan ditolaknya secara halus,” ungkap salah seorang pegawai di bagian Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Tanjabbar.
“Padahal jumlahnya lumayan besar, tapi begitulah pak Muklis orangnya,” pungkasn mantan bawahan H Muklis, sembari tersenyum mengenang peristiwa tersebut. (efi)