DEWARTA.COM – Penuhi permintaan kelompok pengajian ibu-ibu di Tungkal Ilir, Ustad Anwar Sadat (UAS) bersama istri Hj Fadilah hadiri undangan pengajian di kediaman H Kemas Bujang Azhari.
Puluhan ibu-ibu pengajian yasinan Nurul Iman yang hadir terlihat tersenyum sumringah melihat kehadiran Hj Fadilah mendampingi sang suami Anggota DPRD Provinsi Jambi, calon Bupati Tanjabbar sekaligus alim ulama UAS.
Disambut senyum para ibu-ibu yang hadir Hj Fadilah, tak menunggu lama setelah mengucapkan salam, segera meraih microphone dan melontarkan guyonan.
“Terima kasih kami sudah diundang di pengajian ibu ibu hari ini. Tak kenal maka tak sayang, ya ibu ibu…” ucap Hj Fadilah, menyapa jamaah pengajian Yasinan Nurul Iman, sembari melepas senyum.
Seolah tahu apa yang diinginkan para ibu ibu pengajian yang hadir hari itu, Hj Fadilah dengan gamblang bercerita secara lugas mengenai pencalonan sang suami UAS, serta lika-liku kehidupan pasangan yang dikenal hidup rukun dan harmonis itu.
“Ada yang bilang Ustad Anwar Sadat tidak amanah, dan berbagai isu negatif lainnya. Saya katakan semua itu tidak seperti itu. Karena duduk di kursi Dewan adalah langkah politik maju calon bupati. Istilahnya sebagai batu loncatan maju cabup,” ujar Hj Fadilah, Minggu (13/9/20).
“Semoga keinginan UAS maju mencalonkan diri diijabah Allah duduk duduk sebagai Bupati Tanjabbar,” kata Hj Fadilah, disambut dengan ucapan serentak para ibu ibu yang hadir.
“Insyaallah… Amin,” ucap kaum hawa yang hadir hari itu, dengan mimik wajah serius dan menunjukkan rasa ingin tahu yang besar.
Tak ketinggalan UAS, menyampaikan tausiyah kepada para ibu ibu pengajian yang mengelu-elukan kedatangan UAS di pengajian mereka itu.
“Jadi jangan dikira gaji saya yang sebesar Rp 60 juta di DPRD selama ini saya telan sendiri. Insyaallah sebagian besarnya saya bagikan untuk keperluan pendidikan dan kemajuan para santri dan yang lainnya yang membutuhkan bantuan,” ucap UAS, diselingi seloroh yang membuat para ibu ibu pengajian tertawa.
Sementara Ustad Zikri Kurnia pengisi tausiyah, menyampaikan, masyarakat harus jeli dan hati-hati dalam memilih pemimpin. Cari pemimpin yang dapat dipercaya. Dia bisa dakwah artinya siap menyampaikan kebenaran dan paham pemerintahan, artinya paham tentang seluk-beluk pemerintahan.
“Dakwah mantap, pemerintah mantap. Biar jelas mana yang benar dan salah dalam hidup,” kata ustad Zikri kurnia.
“Dan juga jangan sampai karena urusan politik ini memecah persaudaraan kita,” ujarnya, memberi nasehat.
Di sela-sela acara terlihat salah seorang ibu berjilab hitam terlihat sibuk modar-mandir. Rupanya perempuan paruh baya ini sedang sibuk berusaha meminta no telepon seluler UAS.
“Ya, ada muridnya ustad pesan kepada saya, dia minta nomor hape ustad,” kata ibu tersebut. Mendengar ucapan ibu tersebut salah seorang yang memiliki nomor hape yang diminta tersebut diberikannya kepada si ibu tersebut. (sya)