DEWARTA.COM – Peringatan Haul Syekh H. Muhammad Ali Bin Syekh H. Abdul Wahab Bin Syekh Ismail Nagara ke-9 Tahun 1441 H/2020 di Ponpes Al-Baqiyatush Shalihat, Rabu (5/2/20), berlangsung penuh nuansa spritiual.
Ribuan jemaah yang memadati halaman ponpes yang saat ini diasuh oleh KH Abdul Hakim Bin Syekh M. Ali itu berasal dari ribuan santri, alumni Ponpes, jamaah Tariqah Qodiriyah wa Naqsabandiyah dan masyarakat umum yang berdatangan dari berbagai kalangan menghadiri haul sekaligus ziarah ke makam salah satu ulama besar Kualatungkal, Mursyid tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah tersebut terlihat khidmat mengikuti haul.
Acara peringatan haul selain diisi dengan dzikir dan tahlil, juga diisi dengan tausiyah agama oleh Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA, Pengasuh Ponpes Lirboyo Al Mahrusiyah, Kediri, Jawa Timur, serta Pembacaan maqib perjalanan Sufi tuan guru Syekh M. Ali Bin Syekh Abdul Wahab oleh KH. Hasan Basri murid beliau
“Beliau (Syekh M. Ali) selalu ramah kepada setiap tamunya yang datang. Beliau sangat memuliakan tamunya, senantiasa berbicara secara halus dan mengucapkan hal yang baik-baik saja, dan enggan berucap perkataan yang buruk,” kata KH Hasan Basri menuturkan, lelaku hidup ulama yang saat kematiannya itu disambut dengan lafazh Allah di langit Kualatungkal.
“Selain itu beliau sangat menghormti guru gurunya. Dan tabiat beliau sangat teliti dalam hal belajar maupun saat mengajarkan ilmu. Semua dicatat dengan teliti termasuk dalam hal membelanjakan uang dicatat dengan baik semua pengeluaran. Meskipun dalam hal kecil beli sandal pun beliau catat dengan rapi,” urai KH Hasan Basri.
Selain dihadiri para ulama sepuh Kualatungkal, KH M. Said Ismail, KH Ghazali, turut hadir KH M. Hanif Muslih, Lc dari Meranggen, Demak, Jawa Tengah, yang menyempatkan diri hadir dan membacakan doa keselamatan serta kebaikan dunia akhirat guna mencapai keridhoan dan ma’rifatullah.
Sementara penceramah Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA, mengajak generasi muda rajin dan tekun ikut pengajian dan majelis zikir, karena ada banyak kebaikan dan hikmah di dalamnya. Termasuk diantaranya menjadi bagian dari majelis Tariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah.
“Dikisahkan dulu ada seorang pemuda meninggal dunia, selalu datangi temannya di dalam mimpi ia minta datangi Syekh Abdul Qodir minta doa agar jangan dipukuli malaikat lagi. Syekh Abdul Qodir al Jilani nanya, apa dia pernah ketemu saya, pernah ngaji dengan saya tidak. Dia tidak pernah ketemu, tapi dia pernah ketemu debu bekas jalannya murid murid engkau tuan guru, jawab si pemuda yang bermimpi didatangi temannya yang sudah wafat minta pertolongan itu. Kalau begitu alhamdulillah jawab syekh Abdul Qodir, dia akan mendapat pertolongan dariku, dan syafaat dari Allah. Ini berkat fadilah berkumpul dengan orang orang saleh. Dan kita Cinta kepada Syekh Ali, insyaallah cintanya kita tulus. Kita saksikan murid murid putra putri beliau masih ada. Insyaallah ini menjadi wasilah dapat syafaat dari Allah swt,” kata Dr KH Reza Ahmad. (efi)