DEWARTA.COM – Ditempa dan dididik di lingkungan keluarga yang lebih mengutamakan akhlak dan kecerdasan spiritual, disamping kecerdasan intelektual.
Tentu saja membuat KH Anwar Sadat bin Syek M Ali Bin Syekh Abdul Wahab menjadi sosok yang sangat hati-hati dalam berbicara dan bertindak. Agar tidak terlanjur berbicara sesuatu yang sia-sia dan akhirnya membuat orang merasa kecewa dan tertipu.
“Saya tidak suka berbohong. Jadi pernah satu kali saya terpaksa kondisinya harus bohong. Karena saat itu harus menjaga nama baik kawan juga. Saat itu saya ditanya, berapa kamu punya aset. Jadi saya bilang aset saya sebesar Rp 20 Miliar. Karena tidak pernah berbohong jadi gemetar tubuh saya saat itu, sewaktu mengucapkan Rp 20 Miliar itu,” cerita KH Anwar Sadat (UAS), Jumat (2/10/20).
“Akhirnya ya tidak jadi. Belakangan tidak ada kesepakatan, saya memang tidak punya uang sebesar itu,” ungkap KH Anwar Sadat, sambil tersenyum mengenang pengalamannya itu.
Berkat bimbingan olah batin yang ditempa langsung oleh Ayahnda Syekh Muhammad Ali bin Syekh Abdul Wahab, tokoh sufi yang merupakan mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah, membuat UAS jadi sosok yang tahu betul akhlak dan adab pergaulan.
Hal ini sangat terlihat saat, KH Anwar Sadat bergaul, mudah melebur dengan semua kelompok dan golongan. Tanpa memandang tua, muda, kaya, miskin, benar ataupun salah. Seolah menyiratkan semua orang di mata KH Anwar Sadat berstatus sama merupakan hamba Allah yang harus diperlakukan sama.
“Saya takut nanti kalau di hadapan Allah, saya ditanya apa saja yang sudah kamu perbuat selama hidup di dunia,” kata KH Anwar Sadat, Jumat (2/10/20).
“Makanya selagi saya bisa berbuat yang bermanfaat, saya akan perjuangkan itu,” sambung KH Anwar Sadat yang akrab disapa UAS.
Berangkat dari pemahaman itulah barangkali yang membuat UAS terlihat tak canggung saat bercengkerama dengan kalangan tetua, tokoh masyarakat, dan berbagai kalangan, petani, nelayan, pengusaha, pejabat hingga kalangan generasi milenial.
“Kalau ada yang bilang ustad Anwar Sadat itu sombong. Itu karena dia melihat dari jauh. Coba kalau didekati orangnya enak diajak ngobrol, diskusi apa saja, bergurau,” ujar Taufik warga Tungkal Ilir, yang mengaku sejak lama mengenal sosok Calon Bupati Tanjabbar itu. (sya)